English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

"Bermain Sabun" bersama Utsman bin Affan

Learning For Life

Soap Sculpturing and Soap Volcanoe Modeling - Memahat Sabun dan Membuat Model Gunung Berapi dari Sabun di Kelas 2 Semester 2 Pembelajaran Tematik Tema 6 Air, Bumi dan Matahari di kelas 2 Utsman bin Affan Sekolah Dasar Islam Bunga Bangsa Samarinda.

Pada pembelajaran tematik di tema 6 Air, Bumi dan Matahari, siswa-siswi kelas 2 Utsman bin Affan SD Islam Bunga Bangsa Samarinda membuat ukiran relief yang dibuat dari bahan sabun batangan. Guru memilih sabun hijau batang Sunlight yang berbahan lembut tapi kokoh untuk membuat relief dengan alat ukir berupa tusuk gigi. Sabun mandi bertekstur sedikit lebih keras yang memerlukan peralatan yang lebih tajam. Kegiatan ini dikaitkan dengan pembelajaran materi kenampakan permukaan bumi yang tidak rata, dan perkenalan pada tekstur benda halus dan kasar.
Pada siang harinya, siswa-siswi diajak membuat model gunung berapi yang dibuat dari bahan sabun serut. Setiap kelompok diberi satu tumpuk serutan sabun berwarna warni dan diberi air sedikit untuk diuleni dan dibentuk sesuai dengan yang mereka inginkan terkait bentuk gunung berapi. Guru memilih bahan sabun sebagai pengganti tepung terigu dengan alasan kepraktisan dan keawetan bahan. Model gunung berapi dari sabun akan lebih mudah dibentuk dan lebih awet disimpan sampai akhir tahun pembelajaran.

Melibatkan aktifitas memahat dan mengelola bahan lembut seperti clay atau dough dalam pembelajaran di kelas rendah mempunyai banyak manfaat bagi perkembangan motorik anak. Beberapa catatan Francis (2014) menyebutkan tentang adanya manfaat meningkatkan kemampuan motorik halus, konsentrasi, menenangkan dan menyalurkan energi berlebih. Kegiatan seni seperti memahat dan mengelola clay seperti ini juga membangun koordinasi mata dan tangan yang baik, memicu kreativitas dan imajinasi anak. Reyner (2007) juga menekankan bahwa melibatkan kegiatan seni dalam pembelajaran akan memberikan kesempatan yang banyak untuk kemampuan sosial, berkomunikasi dan bekerjasama. Bergland (2016) menyebutkan bahwa di tahun 2013 di Finlandia, penelitian pada anak-anak kelas rendah yang memilik kemampuan motorik halus yang baik akan berpengaruh pada meningkatkan kecerdasan berhitung dan membaca mereka, dibandingkan pada anak-anak yang terpapar pola 'excessive screen time dan sedentary (terlalu banyak duduk)'.

Kegiatan pembelajaran di kelas rendah yang melibatkan seni, akan memberi kesempatan pada otak anak untuk berkembang dengan lebih baik; dan menjadi alternatif yang baik untuk menjaga kemampuan sosial tetap terlatih di luar rumah.

Dilihat dari keantusiasan siswa-siswi kelas 2 Utsman bin Affan selama melakukan kegiatan ini, guru dapat menyimpulkan bahwa kegiatan memahat dan mengelola clay merupakan salah satu aktivitas yang baik untuk melatih motorik halus, konsentrasi dan konsep-konsep pembelajaran melalui permainan. Kegiatan ini menawarkan kesempatan yang besar bagi siswa untuk melatih kemampuan berdiskusi dan bersedia berbagi, toleransi dan rendah hati. Guru dapat melakukan kegiatan ini dengan tetap memperhatikan keamanan dan kebersihan bahan dan tempat sebelum sampai sesudah proses kegiatan.

It is not what you do for your children, but what you have taught them to do for themselves, that will make them successful human beings - Ann Landers

A Reflection

Ms Dyan Widya Agustina 
@AustraliaAwardsIndonesia 
@DubesAustralia 
SD Islam Bunga Bangsa Samarinda

Tidak ada komentar: