Kamis 06 Agustus 2015 Siswa(i) Kelas 1 Sakura didampingi wali kelas ibu Wiwik Agustin, S.Pd dan guru mitra Ibu Dina Wardani, S.Pd keruang perpustakaan untuk membuat kartu anggota perpustakaan secara kolektif. Sebagian anak sudah tak sabar untuk meminjam buku yang ada.
Mengajak anak ke perpustakaan berarti mengajak anak untuk mencintai buku dan membaca. Sudahkah minat baca anak kita tinggi? Ini merupakan pertanyaan yang sedikit ironis karena pada kenyatannya, minat baca anak-anak Indonesia sangatlah rendah. Banyak fakta menunjukkan bahwa anak-anak kita lebih suka bermain video game daripada duduk berlama-lama untuk membaca sebuah buku. sedari kecil, anak-anak perlu didekatkan pada bacaan. Penelitian Prof. Benyamin Bloom mengungkapkan, saat berusia empat tahun, anak berada dalam periode suka meniru perbuatan orang tuanya tanpa terkecuali. Jadi dapat diharapkan, jika seorang guru sebagai orang tua kedua disekolah suka membaca, anak juga akan melakukan hal yang sama.
Salah satu cara agar anak memiliki keterampilan menulis adalah dengan membiasakan mereka sejak dini untuk membaca. Karena apa? Berbagai tulisan yang telah mereka baca secara tidak sadar akan terekam dibawah alam sadarnya. Keterampilan menulis harus sejalan dengan keterampilan membaca. Itu sebabnya anak yang sudah terbiasa membaca akan menambah perbendaharaan katanya sehingga akan lebih mudah untuk merangkai kata-kata dibandingkan dengan anak yang tidak gemar membaca. Manfaat yang kita peroleh bila terbiasa melakukan ini adalah hal yang luar biasa. Anak akan terbiasa menuangkan pikirannya ke dalam kertas, mengorganisasikan pemikirannya, dan menyatakan perasaannya tentang apa yang dialami dalam bentuk tulisan.