Ditulis Oleh : Rachmawati
Salut dengan Upaya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anis Baswedan dalam upayanya meningkatkan kecintaan pada Buku dan Membaca dikalangan Pelajar di tanah air. Upaya ini tentunya memerlukan dukungan dari semua elemen masyarakat dan sekolah sehingga keinginan itu bisa sejalan.
Salut dengan Upaya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anis Baswedan dalam upayanya meningkatkan kecintaan pada Buku dan Membaca dikalangan Pelajar di tanah air. Upaya ini tentunya memerlukan dukungan dari semua elemen masyarakat dan sekolah sehingga keinginan itu bisa sejalan.
Ditengah upaya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, sangat miris rasanya mendapati masih ada guru atau tenaga pendidik yang masih menanamkan pada anak Bahwa Membaca dan meringkas buku bacaan adalah bagian dari sanksi atau hukuman atas kesalahan yang sudah mereka lakukan. Mau jadi apa Anak negeri ini... jika dalam hati dan jiwa mereka telah ditanamkan hal demikian. bahwa Mereka bisa Membaca dan Menulis apabila melakukan pelanggaran.
Doktrin ini nampaknya harus dirubah. Mari bersama-sama kita dukung apa yang sudah menjadi Upaya Pemerintah untuk mencerdaskan anak Bangsa menjadi Nyata.
Dibeberapa Negera Asia yang sudah sangat maju seperti Jepang, Hongkong dan Singapura. Di Negara-negara tersebut Membaca seakan sudah menjadi kebutuhan wajib bagi mereka. Setidaknya kita, penduduk Indonesia, bisa mencontoh hal yang baik dari mereka. Kebiasan membaca warga Jepang rupanya dipengaruhi kebiasaan mereka menggunakan kendaraan publik. Di Negara-negara tersebut dapat kita jumpai hampir di setiap jalan akan ditemukan orang membaca bahkan di kereta api, bus atau angkutan umum lainnya. Menunggu kereta listrik atau bus sampai di tempat tujuan, telah menginspirasi mereka untuk memanfaatkan waktu dengan membaca.
Iqra', diterjemahkan dengan “bacalah”, merupakan kata pertama dari wahyu yang disampaikan Tuhan kepada Nabi Muhammad saw. Iqra’ adalah tuntunan pertama yang diberikan Allah swt kepada manusia, satu-satunya mahluk yang dianugerahi-Nya potensi keilmuan, potensi yang tidak dimiliki oleh malaikat sekalipun. Semakin tinggi “pembacaan”, semakin terbuka rahasia-rahasia alam dan semakin berkembang pula ilmu pengetahuan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa iqra’ merupakan syarat utama guna membangun peradaban. Iqra ’bukan hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad saw, tetapi juga untuk seluruh umat manusia sepanjang masa. Karena realisasi perintah iqra’ merupakan pintu gerbang menuju kepada kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
“IQRA” mengajarkan Nabi Muhammad untuk tidak sekedar membaca dan menyampaikan wahyu Allah melalui ayat Alqur’an tetapi membaca disini memiliki arti bahwa yang dibaca bukan hanya apa yang tertulis tetapi yang lebih utama adalah membaca apa yang terkandung di balik tulisan tersebut. keadaan lingkungannya, kaumnya dan apa yang terjadi disekitarnya. Nabi Muhammad selalu mencari solusi yang bijak untuk setiap permasalahan yang terjadi. Sehingga kita mengetahui dari sejarah bagaimana contoh keteladanan nabi Muhammad sepanjang hidupnya
Untuk meningkatkan minat membaca ini diperlukan kerjasama yang lebih antara pemerintah dan Masyarakat. Setidaknya dimulai dari kalangan keluarga dulu, anak-anak dikenalkan dengan buku. dan sebelum menginjak ke bangku sekolah, anak-anak diajari cara membaca. Nantinya akan bisa lebih lancar jika sudah sekolah, dan tentunya ketika sudah bisa membaca, orangtua bisa membelikan buku-buku. Tidak perlu buku-buku yang memiliki kalimat banyak dan panjang, cukup buku yang bergambar dulu dengan tulisan yang lebih sedikit. Ini bertujuan untuk mengenalkan buku pada anak-anak. Kalau anak-anak sudah menyukainya maka hal ini bisa membuat mereka semakin gemar dan akrab dengan buku. Jika buku sudah akrab sejak masih kecil, maka mereka akan lebih sering membaca.
Dengan begitu, kebiasaan membaca yang dilakukan dari kalangan keluarga itu sangat penting untuk menjadi sokongan tumbuhnya minat baca di masyarakat kelak. Dan mungkin akan lebih banyak orang nantinya yang menjadikan aktifitas membaca ini menjadi hobi mereka.
Untuk selanjutnya dukungan orang tua kedua disekolah dalam hal ini adalah guru disekolah, dengan menfasilitasi dan mengajak anak untuk berkunjung dan meminjam buku bacaan di perpustakaan, merupakan satu cara menanamkan minat baca pada mereka. Jika sudah terbiasa melihat buku dan membaca isinya secara perlahan siswa akan senang dan gemar akan buku bacaan. dan tak perlu lagi pendampingan. Perlu diketahui oleh kalangan pendidik dalam hal ini guru Sepinya ruang perpustakaan menjadi tanggung jawab kita bersama, karena dengan menyurutnya minat baca bisa jadi akan menyurutkan pengetahuan. Terutama bagi kalangan pelajar. Setidaknya menyisihkan sedikit waktu mereka untuk mengunjungi perpustakaan sangat memiliki pengaruh yang besar untuk menanamkan gemar membaca sejak dini.. dengan aktif membaca akan membuat siswa kita jadi lebih kreatif.
Daftar Pustaka :