English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Seminar dan Dialog Interaktif "Stop Kekerasan Pada Anak" di Lingkungan Yayasan Bunga Bangsa Islamic School Samarinda


Dalam rangka memperingati 60 tahun berdirinya Ikatan Isteri Dokter Indonesia (IIDI), IIDI Cabang Samarinda menyelenggarakan Seminar Parenting dan Dialog Interaktif dengan tema umum “Stop Kekerasan Pada Anak”. Seminar ini ditujukan bagi pendidik yang ingin mendidik muridnya dengan benar sehingga murid-murid tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, kreatif dan bertanggung jawab.

Bertindak sebagai Moderator Ibu Dyan Widya Agustina, MA, Pembacaan tilawah dan Sari Tilawah oleh Bapak Mishuri, S.Ag dan Ibu Novita Santi, S.Pd, untuk pembacaan do'a oleh Ustadz Hasan, S.Ag.

Seminar diadakan pada Hari Sabtu, 14 Maret 2015, Bertempat di Aula Serba Guna SMA Islam Bunga Bangsa, Dengan dihadiri ± 150 Peserta Seminar yang berasal dari Perwakilan POS Tiap Jenjang Pendidikan, Guru dan Karyawan dilingkungan Yayasan Bunga Bangsa Islamic School

Materi Seminar disampaikan oleh :
  • Dr. Denny Rotinsulu, SP.KJ membawakan topik “Deteksi Dini Anak yang Mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)”
  • Siti Mahmudah Indah Kurniawati, S.Psi, Psikolog membawakan topik “Menangani Anak yang Hiperaktif”
Kegiatan Parenting Ini juga dilaksanakan mengingat beberapa tahun terakhir ini pemberitaan media cetak serta elektronik tentang kasus-kasus kekerasan pada anak semakin marak. Anak sering kali menjadi korban kekerasan. Baik di lingkungan sekolah, di tempat umum, bahkan di dalam lingkungan keluarga merekas endiri, yang seharusnya menjadi tempat mereka untuk berlindung.

Paradigma lama mendisiplinkan anak-anak dengan keras, kerap kali mempunyai batas yang tipis dengan kekerasan fisik.  Pendidikdan orang tua adalah orang yang paling bertanggungjawa bdalam mengupayakan perlindungan dan tumbuh kembang anak.

"Kekerasan yang dialami anak beragam, ada kekerasan secara fisik dan secara psikis. Baik kekerasan secara fisik ataupun secara psikis, kekerasan tersebut sangatlah berdampak buruk bagi perkembangan anak, terutama perkembangan psikilogisnya", Ucap Dr. Denny

Ibu Siti Mahmudah menambahkan "Sebelum memberi label seorang anak dengan sebutan “nakal” sehingga disiplin keras dapat diterapkan, hendaknya orang tua maupun pendidik mengetahu isumber masalah yang ada, misalkan anak yang tergolong hiperaktif. Dengan mendeteksi anak hiperaktif lebih dini, pendidik dan orang tua dapat menerapkan pola asuh yang tepat tanpa kekerasan".

Pada kesempatan Seminar dan dialog ini, dibagikan 15 bingkisan bagi penanya yang merupakan sponsor dari Permata Bank.

Semoga kegiatan ini mendatangkan manfaat untuk dapat diterapkan pada keseharian kita baik dilingkungan keluarga maupun dilingkungan belajar Sekolah Islam Bunga Bangsa.

Baca Juga :