Dalam rangka sertifikasi sadar sholat, bertempat diruang perpustakaan berlangsung Pembekalan Sadar Sholat Untuk siswa(i) Angkatan ketiga SD Islam Bunga Bangsa dengan pemateri Ustadz Hasanuddin, S.Pd dan ustadz Fadholi. Tujuan dari kegiatan ini agar kelak anak-anak setelah lulus dari SD Islam Bunga Bangsa tetap memiliki kesadaran dalam dirinya untuk melaksanakan sholat 5 waktu. Ucap Ustadz Muhammad Fadholi selaku Waka Diniyah SD Islam Bunga Bangsa.
Ada dua kunci utama agar semua amal ibadah yang kita lakukan diterima Allah swt., yaitu ikhlas dan ittiba’. Ikhlas berarti melakukannya semata-mata karena Allah, sedangkan ittiba’ berarti mengikuti cara peribadatan yang beliau contohkan. ucap Bapak Hasanuddin dalam penjelasannya kepada Siswa(i) kelas 6 angkatan ke 3.
(قال رسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي (صحيح البخاري
Sabda Rasulullah saw : “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat” (Shahih Bukhari)
Hadits inilah yang menjadi dasar kewajiban kita untuk mengikuti cara beliau dalam mendirikan shalat.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
أَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ﴿١﴾ فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَ ﴿٢﴾ وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ ﴿٣﴾ فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ ﴿٤﴾ ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ ﴿٥﴾ ٱلَّذِينَ هُمْ يُرَآءُونَ ﴿٦﴾ وَيَمْنَعُونَ ٱلْمَاعُونَ ﴿٧
Ara-ayta alladzii yukadzdzibu bialddiini, fadzaalika alladzii yadu''u alyatiima, walaa yahudhdhu 'alaa tha'aami almiskiini, fawaylun lilmushalliina, alladziina hum 'an shalaatihim saahuuna, alladziina hum yuraauun, wayamna'uuna almaa'uuna.
Artinya :
(1) Tahukah kamu ( orang ) yang mendustakan agama?, (2) Itulah orang yang menghardik anak yatim,
(3) dan tidak menganjurkan memberi makan fakir miskin. ( 4 ) maka celakalah bagi orang yang sholat
(5) ( yaitu) orang-orang yang lalai dari sholatnya, ( 6 ) orang yang berbuat riya,
( 7) dan enggan ( menolong dengan ) barang yang berguna.
Saahuun; asal arti katanya ialah lupa. Artinya dilupakannya apa maksud dari shalat itu, sehingga meskipun dia mengerjakan shalat, namun shalatnya itu tidaklah dari kesadaran akan maksud dan hikmahnya. ucap Ustadz Hasanuddin, S.Pd
Yang di maksud celaka adalah apabila seseorang telah melakukan shalat, tetapi shalat itu tidak membawa manfaat dan kebaikan sama sekali; karena tidak dikerjakannya dengan sungguh-sungguh ; masih setengah-setengah dalam menjalankannya ; tidak peduli apakah shalatnya sudah benar atau tidak, dan shalat hanya penggugur kewajiban saja. Tidak timbul dari kesadarannya sebagai seorang Hamba Allah, "maka laksanakanlah shalat shalat karena tuhanmu"(QS. al-Kaustar ; 2),
Yang di maksud celaka adalah apabila seseorang telah melakukan shalat, tetapi shalat itu tidak membawa manfaat dan kebaikan sama sekali; karena tidak dikerjakannya dengan sungguh-sungguh ; masih setengah-setengah dalam menjalankannya ; tidak peduli apakah shalatnya sudah benar atau tidak, dan shalat hanya penggugur kewajiban saja. Tidak timbul dari kesadarannya sebagai seorang Hamba Allah, "maka laksanakanlah shalat shalat karena tuhanmu"(QS. al-Kaustar ; 2),
Allah ta’ala telah menyeru dalam al-Qur’an “peliharalah semua shalat dan shalat wusta, dan laksanakanlah (shalat) karena Allah dengan khusyu’ ”(QS. Al-Baqarah : 238). “Tidak ada bagi seorang yang datang kepadanya shalat wajib, lalu ia memperbaiki wudhu'nya, khusyu'nya dan ruku'nya, kecuali sholat itu akan menghapuskan dosa-dosanya yang telah lalu, selama ia tidak melakukan dosa-dosa besar, dan hal ini untuk setiap masa”. (HR. Muslim).
Dan shalat itu juga dilakukan pada waktu yang telah di tentukan, Allah ta’ala berfirman “Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (QS. an-Nisa : 103) tidak megakhirkan waktu shalat atau juga tidak shalat di luar waktunya. Seperti banyak kita lihat pada saat sekarang orang yang mengakhirkan shalatnya dari pada acara televisi yang sedang berlangsung. Sabda Nabi saw. “Sebaik-baik amal adalah shalat pada awal waktunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).