Soulmate “Teraneh”
Alveola Medina Firnanda, Siswa 6 Kapuas
Namaku Alveola Medina Firnanda, Call me Yola. Orang-orang disekitarku memanggilku dengan nama yang mereka buat sendiri alias ngarang, misal nich ya, Bola, Yola, Yul-Yul, Kajol dan Jula. Alhamdulillah, hingga sekarang belum ada yang memanggilku Bul-bul.
Aku mulai bersekolah di SDI Bunga Bangsa sejak tahun 2005, sewaktu aku imut dan lucu. (Jangan sirik ya…?), Sekarang aku sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang periang dan….ehem.cuannntik tentunya…. (Jangan sirik lagi ya…)
Dikelas kami menganut “Kebersamaan adalah segalanya”. Oleh karena itu, jika menurut ustadzah kebersamaan kami nilainya berkurang kami langsung diberi tantangan yang menyenangkan untuk kembali mempererat kebersamaan kami yang mulai renggang.
“Laaanjuuutttt….. ke soal arti kebersamaan, so pasti aku mempunyai Soulmate, dan jumlah kami ber”lima” alias “Kwintet” alias 5 orang yang ter”aneh”, itu menurutku…, Mengapa sampai masuk pada kategori aneh…?,” , contoh Bella dan Ayi, adalah orang yang tidak bisa keluar dari masa kanak-kanaknya. Andin, adalah orang suka murung dan tidak mempunyai titik geli. Shevira dan aku, adalah orang suka dengan komik jepang, secara fisik aku dan Shevira tidak mirip, tapi pola piker dan kegemaran kami sama.
Suatu hari aku dan shevira tidak kebagian tempat duduk dikantin, lalu kami mendekati meja merah. Disana Ayi, Bela dan Andin tengah asik bercerita sambil tertawa. Kamipun ikut bergabung, hari berganti, bulan berganti dan kami tetap bersama saat dikantin, saling curhat dan berbagi cerita, itulah awal mula kedekatan kami hingga kami menjadi group yang tak dapat dipisahkan. ♦♦♦
Aku Murid Pindahan
Ardya Galuh Sekar Nirwani, Siswa Kelas 6 Kapuas
Namaku Ardya Galuh Sekar Nirwana .aku lahir di kota baru , 13 agustus 1999, aku bersekolah di Bunga Bangsa pada tahun ke 4. Hari pertama aku sekolah aku merasa orang-orang disekolah ini cuek dan jahat-jahat, seiring perjalanan waktu kenyataan berkata lain, murid-murid disni sangat baik, contohnya seperti Friesta Amartia Dewita Putri, Putri Ayu, Salsa Rahima, Azizah Ary Miriantika, Deva Nur Mariva, dan Cindy Viona Putri Faisal.Awal hidupku berada di Bunga Bangsa aku berada dikelas 4 Al-Haitsam, aku menemukan sahabat yang baik, teman yang asyik dan teman yang peduli. Aku bahagia berada di kelas Al-Haitsam. Banyak pelajaran yang terbaik yang kudapat, wali kelas kami saat itu adalah Ibu Febby dan Pak Vidi, dan ketua kelas kami saat itu adalah Giffary Wibisono dan wakilnya Ahmad Jarullah.
Saat berada di kelas 5 valencia aku mulai meyesuaikan diri dengan murid putri selain yang aku kenal. Aku memiliki teman yang dewasa yaitu Nur illyin setya mufti, teman yang imut, pintar, lucu, tembem dan dewasa yaitu Sherin Nadia Khalista teman yang tomboy meski perempuan tapi gayanya seperti laki-laki yaitu Shafira Shilvanda Friesta Amartia Dewita Putri. Selain itu aku memiliki teman putrid yang paling tinggi dan pintar yaitu Aulia Yasya Maesaroh. Saat kami di kelas 5 wali kelas kami bernama Ibu Harida Dewi . Ketua kelas kami Maharamilia Nadia Risky, Sherin Nadia Khalista.
Di kelas 6 enam aku ditempatkan pada kelas Kapuas itu tuh nama sungai yang ada di Kalimantan Tengah, disini teman-temanku semakin banyak, Tia, Sherin, Vanda, Dea, Putri, Elsa Esya, Viola, Shevira, Bella, Ayi, Egha, Susan, Tiara, Nisa, Nola, Husna, Nanda, Andin, Wirdha, dan Mimi, begitulah nama panggilan mereka.
Wali kelasku di kelas 6 Kapuas adalah Ustadzah Susilawati. Orangnya sopan, pintar dan taat agama, di kelas, kami sangat mengidolakan “Ustadzah” begitu sapaan akrab kami pada beliau. Ketua kelas kami bernama Maharamilia Nadia Risky, banyak sekali pelajaran dan hikmah yang bisa aku ambil dari Kapuas, bagiku mereka adalah keluarga kedua ku yang paling harmonis setelah orang tua dan saudaraku. Semua rintangan kami jalani bersama, susah dan senang kami lalui bersama. Aku sangat senang bersekolah di Bunga Bangsa. Seakan tak ingin berpisah. ♥♥♥
“Panggil Aku Egha….!”
Tantia Larasati Tikwan, Siswa Kelas 6 Kapuas
Namaku Tantia Larasati Tikwan, aku biasa dipanggil Egha (tidak nyambung kan…?). Akupun tak tahu kenapa aku dipanggil Egha, jadi kalo mau tau tanya aja sama Bundaku. Umurku sekarang 12 tahun.
Tantia telat lagi ya…?”, kata guru kelas satuku, tapi aku tak ambil pusing yang aku pusingkan kok aku dipanggil Tantia…?, pelajaran kegemaranku Matematika. “Tantia… ayo kita ke kelas sebelah…!” kata Bu Asniah , Ayo Tantia, bantu teman kamu yang kesulitan mengerjakan matematika”, aku pun mengangguk, tapi….. lagi-lagi…. Aku dipanggil Tantia…”. Saat kelas 2 temanku cuma Nedi, adik sepupuku Rafly dan teman TK ku dulu. Aku gak suka ngumpul dengan teman cewek. Gak tau kenapa aku lebih senang berteman dengan yang cowok…!”
“Ayo Tantia…”, oper bolanya kesini…!”, begitulah mereka meneriakkan namaku saat aku menjadi kipper dengan tim bola ku bersama Husna, Vanda, Rafly, Dede dan Aldo. Tapi….. lagi-lagi tantia…” itulah sosialisasiku saat aku duduk di kelas 3.
“Tantia, mana bekalnya.”, panggil Bimo dan Dandy. “Kalian jangan ambil banyak dong, Entar vanda dan lainnya gak kebagian!”, ucapku. Kalimat itulah yang sering aku lontarkan saat usai bermain bola dengan kelas empat lainnya. Tapi… lagi-lagi aku dipanggil Tantia”
Egha….! Ayo kita ke kantin… “, panggil Bimo dan Dandy, “Ibu saya beli tempe dan aqua ya…?”, kami pun bergegas ke meja cafetaria. “Ayo siapa yang berani makan tempe dengan sambal..!”, tantang Dandy, Aku dan Bimo pun menerima tantangan Dandy.
Setelah menghabiskan menu makan kami, Perut Aku dan Bimo terasa panas. “Ha ha ha… itu pelajaran buat Egha dan Bimo untuk tidak makan sambal yang banyak ya….ha..ha..ha….!”, Akupun bangkit menggendong seekor kucing kemudian memberikan ke Dandy, yang terjadi kemudia Dandy mengambil langkah seribu….., itu ganjaran buat anak usil seperti Dandy..!”. Aku senang karena aku sudah dipanggil Egha………
Di Kelas 5 lima tak ada lagi Dandy juga Bimo, karena di kelas lima kami sudah mulai dipisah antara Akhwat dan Ikhwan…. Dan akupun sduah tak bermain bola lagi…, mata pelajaran kami sudah semakin sulit, tapi aku berjanji untuk slalu menjadi yang terbaik untuk orang tuaku, sehingga akupun meraih peringkat di kelasku.
Egha…. Sudah dicek teman-temannya yang membuat Ringkasan bacaan belum..!”, sudah ustadzah… mereka sudah mengerjakan tugasnya di perpustakaan”, jawabku kepada Ustadzah Susi. “Kami senang karena Kelas 6 Kapuas sering mendapat piagam penghargaan Gemar Membaca dari Perpustakaan, ya…. Walaupun itu dari konsekwensi hukuman ketika kami alpa. Kami jadi lebih tertib dan rajin menulis. Terima Kasih Ustadzah……”.
Call me Egha..!” ♣♣♣
Virus “UAN” virus Penentu
Meinnisa Wiyandari, Siswa Kelas 6 Kapuas
Hai…”, namaku Meinnisa Wiyandari, sapaan akrabkuMimi, “Kok kayak KD aja yach…. “, Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan demikian juga dengan sahabat kita, apalagi yang namanya perbedaan pendapat.
Yang terbersit dalam fikiranku saat melangkahkan kaki dari rumah menuju Sekolah Bunga Bangsa “Siapa yang akan menjadi temanku setelah bersekolah nanti….?”.
“Anak-anak !”, sekarang kalian sudah di kelas satu, dan kelas kalian bernama Sakura”, sekarang saatnya kalian memperkenalkan diri kalian dengan kawan-kawan sekelas kalian….”, Demikian ustadzah kami memberikan instruksi pada kami untuk memulai perkenalan pertama kami di sekolah dan kelas yang baru.
Setelah memperkenalkan diri sekarang aku mempunyai teman bernama Putri, Vanda, Wirdha dan Husna mereka inilah yang kelak menjadi sahabat-sahabatku.
Pertanyaan dalam benakku pun terjawab sudah, seharian kami habiskan dengan penuh gembira dan aku sangat senang bersekolah di Bunga Bangsa……”. Bapak dan Ibu yang berada di sekolah merupakan orang tua kedua kami, karena separuh waktu kami dihabiskan di sekolah ini.
Tak terasa kini kami sudah mulai beranjak remaja, akupun sudah duduk dikelas 6 Kapuas, bukan waktu untuk lucu-lucuan dan bercanda dalam pelajaran lagi…, kami harus lebih serius karena sebentar lagi menghadapi siklus penyakit yang bernama virus “UAN” singkatan dari Ujian Akhir Nasional”.
UAN sejenis penyakit yang sangat menakutkan bagi kami… karena penyakit ini siklusnya hanya 3 hari menyerang kami, tapi jika anti body kami kurang amunisi, maka sekolah yang sudah kami jalani selama 6 tahun akan sia-sia dan akhirnya…. Akan mati….. tapi…. Gak ada pilihan lain semua anak sekolah harus melewati “MOMOK” itu agar anti body kami kuat untuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi SMP, SMA hingga Universitas nanti .
Usaha dan kerja keras Ustadz Sukri, Rouf, Hari, Dadang, Ustadzah Susilawati, Rintik Sunariati, Wenny, Olive, dan Yenny Duwi untuk menggembleng kami dalam menguatkan anty body kami patut kami acungi jempol…..”
Suntikan “Soal-soal “ merupakan makanan penguat anti body kami yang kemi terima setiap hari selama sebulan. Keblinger…so pasti…. Enek … tentunya, tapi kami terima dengan lapang dadan dan keikhlasan.
Semoga hasil akhir kami semua memuaskan… agar kelak kami bangga sebagai Almamater SD Islam Bunga Bangsa…..” Tak terasa Sekolah Dasar segera akan berakhir…, ternyata waktu 6 tahun terasa seperti baru kemarin, membayangkan perpisahan kami tak sanggup berkata-kata.
Ustadz, Ustadzah, dan sobat-sobatku semua kalian adalah……. My Family In Achool…..♠♠♠
3 Hari yang Menegangkan
Namaku Sherin Nadia Khalista, biasa dipanggil Sherin. Banyak orang yang bilang mamaku tidak kreatif dalam membuatkan namaku, tapi apapun itu aku tetap saya Mamaku, juga teman-temanku.
Sekarang aku sudah kelas enam dan hari ini adalah hari pertama kami mengikuti Ujian Nasional. Materi yang diujikan adalah Bahasa Indonesia. “Wish Me Luck”, harapku dalam hati. Sebelum ujian dimulai seluruh siswa berkumpul di Aula untuk melaksanakan Sholat Dhuha, setelah itu kami diberi pengarahan oleh Bapak Sukri Pawira, kepala sekolah kami. Kami saling mendoakan sesama teman.
Hari kedua ujian adalah Matematika, aku tak gentar menghadapi Matematika tapi aku juga tak menganggap remah matematika, semalam aku sudah mempersiapkan peluru soal dari ibu Yenni berupa latihan-latihan soal yang diberikan padaku. Pagi inipun aku berangkat dengan restu dari Papa dan Mamaku. Setelah mobil antar jemputan datang aku pun siap untuk menghadapi ujian hari kedua ini.
IPA adalah materi hari ketiga ujian kami, semua harap-harap cemas, apakah soal yang akan keluar bisa kami selesaikan dengan tuntas atau tidak. Ternyata rasa was-was kami semua sirna… soal yang diberikan kepada kami dapat kami selesaikan.
Harapku, semoga kami semua lulus dam UAN ini, Amin….
Sherin Nadia Khalista, Siswa 6 Kapuas
Aku dan Kelasku di Bunga Bangsa
Namaku Nedia, Bunga Bangsa adalah tempatku bersekolah. Kelas pertamaku bernama Tulip dan kawan pertamaku adalah Atul, Nisa, Tia, Daffa, dan Farras.
Di kelas dua saya ditempatkan di Kelas dua Abu Bakar, wali kelas kami saat itu adalah Ustadzah Ekawati, di kelas dua temanku sudah mulai bertambah banyak.
Kelas tiga saya ditempatkan pada kelas 3 Imam Abu Hanifah dan di kelas itupun aku sudah mempunyai sahabat yaitu Putri dan Ayi. Wali kelas kami saat itu Pak Edwin namanya. Dikelaas tiga aku sudah mulai mengenal Bisnis Day, hari dimana semua siswa boleh berjualan di Aula.
Ibnu Rusyd nama kelasku di kelas empat, walikelasku bernama Pak Imam, semua siswa di kelas empat dapat larangan nonton termehek-mehek yang disiarkan salah satu TV swasta.
Saat kelas 5 nama kelasku adalah Valencia, dan wali kelas kami adalah Ibu Harida Dewi. Di kelas lima saya, Nisa dan Tia sering berantem tapi pada akhirnya kami bersahabat juga.
Di kelas Enam nama kelasku Kapuas dan walikelasnya adalah Ustadzah Susi, suka duka kami lalui bersama. Dan di kelas inilah akhir dari perjalanan kelasku. Hingga akhirnya kami berpisah.
Maharamilia Nedia Risky, Siswa 6 Kapuas
Si “Kembar Siam”
Wirdha Salsabilla, Siswa 6 kapuas
Tahun 2005 aku tercatat sebagai siswa di sekolah ini. Wirdha sapaan akrabku dan Wirdha Salsabilla nama lengkapku. Kelas Sakura adalah kelas pertamaku kami di kumpulkan sebanyak 29 anak, diantara 29 anak tersebut ada satu nama teman akhwatku yag unik “Luthfi Nur Azizah”, ikhwan apa akhwat ya…?, ternyata dia seorang akhwat. “Azizah “ adalah sapaan akrabnya.
Seiring berjalannya masa aku beranjak remaja dan kini aku sudah duduk dibangku kelas 6. Kapuas lah namanya…”, ada Vanda yang lucu (“emang boneka teddy bear….!”), Nedi yang mucil alias usil dan Yola yang sangat suka menggambar kami akui gambar-gabar yola sangat bagus dan keren, karena kecintaannya pada menggambar, terkadang yola tak focus pada pelajaran yang diberikan oleh ustadz/ustadzah. Semoga kelak Yola kelak bisa menghasilkan lukisan terkenal, itu doaku untukmu Yola…!”, Aku diberi satu gratis ya…..Please…!”
Dikelas kami ada dua anak kembar Siam, kembar siam pertama Ayi dan Bella dan kembar siam kedua Mimi dan Wirdha, ha..ha..ha nggak nyambung kan..!”, dimana-mana mah kalo kembar mesti namanya rada mirip ini berbeda 360 derajat.
Itulah istilah di kelasku, sebab…dimana ada Ayi disitu ada Bella, dimana ada Mimi disitu ada Wirdha atau “aku” . Itulah kami kembar siam yang bisa dipisahkan oleh jarak dan waktu maupun rumah dan orang tua ♥♥♥
Pesan Indah Buat Sahabat part 1
Elsya Syafira Hidayah, Siswa 6 Kapuas
Gerakan lincah jemari tanganku membuat sebuah pesan singkat “SMS” untuk sahabatku . “Eta” begitu biasa aku memanggilnya, nama lanegkapnya Nur Aleta Amartia. Walau persahabatan kami baru berjalan sebulan, namun aku merasa persahabatan itu sudah terjalin setahun.
Senyum manisnya selalu mewarnai hari-hariku, susah senang kami lalui bersama, tak terasa air mataku membasahi pipi saat aku menulis kalimat demi kalimat SMS untuk sahabatku. SMS-ku berisi kabar akan rencana kepindahanku ke kota Jakarta bulan Juni ini untuk melanjutkan sekolah dan hidupku disana, sedih memang tapi itulah kenyataan yang harus aku terima. Meninggalkan kota tercinta Samarinda dan meninggalkan semua kenangan aku dan Eta.
Tak lama Handphone ku berdering menyampaikan bahwa pesanku sudah terkirim. Aku segera menghapus airmataku kemudian menyalakan TV mencari hiburan untuk menghibur diriku yang tengah dilarut kesedihan akan perihnya kenyataan perpisahan kami.
Jawaban atas sms-ku pun aku terima, tak sabar aku membuka kotak inbox dan membaca pengirim sms adalah “Eta Amartia” dengan penuh semangat akupun membaca isi pesan “Eta” yang juga menyatakan kesedihannya serta komentar akan puisi yang aku buatkan tadi. Dan diapun menyampaikan bahwa puisinya juga membuatnya menangis sedih akan perpisahan kami yang sebentar lagi akan terjadi. Senyum tipis tersungging dari bibirku, akupun berkecamuk dengan sejuta pikiran yang melayang. ♥♥
Sahabatku Eta….
Kau yang menemaniku saat suka dan duka
Dan kau yang menceriakan hatiku bila aku sedang sedih.
Sahabat…..
Sekarang kau ada dimana….
Lama kita tak jumpa… sahabat aku rindu tawamu….
Eta sahabatku….
Aku senang bisa bersahabat denganmu…
Walau hanya beberapa bulan…
Kau tak pernah memandang perbedaan diantara kita…
Senang dan sedihku kau slalu ada
Jika nanti kau jauh dariku
Kau kan tetap kukekang
Terpatri dan akan slalu terurai indah….
Di dalam hatiku yang paling dalam…
Pesan Indah Buat Sahabat part 2
Nur ALeta Amartia, Siswa 6 Kapuas
Tes…Tes… Tes.. air mataku menetes ketika aku membaca pesan singkat dari sahabatku. Tak tahu aku harus berkata apa. Dia adalah “Elsa Syafira Hidayat” biasa ku sapa Elsa. Elsa adalah anak yang sangat manis dan baik. Terbayang satu peristiwa enam tahun yang lalu “Anak kecil bertubuh imut, berkulit putih, dan bermata sipit menarik jilbabku hingga putus” dan akupun menangis….ya.. Elsa lah pelakunya, sekarang dia kembali membuatku menangis… menangis karena aku takut kehilangan dia.
Walau dua bulan kami bersahabat tapi serasa bertahun-tahun kami menjalin persahabatan itu. Aku bingung karena Elsa akan melanjutkan SMP nya di Kota Jakarta, sebuah sekolah ternama. Aku senang karena Elsa bisa bersekolah di tempat yang menurutnya adalah sekolah yang terbaik untuknya. Aku sedih karena aku takut kehilangan dia. Pada akhir SMS-nya Elsa membuatkanku sebuah puisi indah karangannya sendiri.
Menangis dan terus menangis, apakah aku tidak ditakdirkan bersama ? Perasaanku campur aduk, tapi aku tak boleh egois, itu adalah pilihannya dan aku tak boleh mementingkan perasaanku sendiri. Akupun akhirnya berhenti menangis. Kulirik jam didinding kamarku, tepat menunjukkan angka 23.00 WITA, aku bersiap untuk tidur, kutarik selimut kesayanganku dan akupun siap bermimpi indah…
Matahari memancarkan sinar dengan gagahnya, waktu sudah menunjukkan pukul 07.00. “Aduh, kesiangan lagi..!”, kataku. Bergegas aku mandi, memakai seragam dan sarapan sepotong roti buatan mama. Kamudian akupun pamit berangkat sekolah.
“Echoonk !”, panggilan akrabku untuk Elsa. Emang sih… agak mencolok tapi aku suka dengan nama itu. “Etaaa…..”, Elsa balik memanggilku… “ini biodata, foto dan puisiku untuk kamu…, disimpan ya..!”, kataku kepada Elsa. “Oke deh”, jawab Elsa penuh semangat., diapun lalu memasukkan kertas pemberianku kedalam bukunya agar tidak lecek ataupun sobek.
Hari-hari belakangan ini pembahasan kami seputar rencana perpishana sekolah dan rencana perpishana khusus kami berdua. Setiap hari pula kupandangi wajahnya yang manis. Aku takut dia menghilang tiba-tiba. Setiap bertemupun aku selalu memeluknya…. Agar saat berpisah nanti kami tak terlalu bersedih lagi. ♥♥♥
Aku dan Kelasku
Nur Ilyin Setya Mufti, Siswa 6 Kapuas
Kapuas adalah nama kelasku di kelas 6 Sekolah Dasar Islam Bunga Bangsa. Wali kelas kami di kelas Kapuas adalah Ustadzah Susilawati, Ketua kelas kami biasa disapa dengan panggilan “Nedi” .
Hal yang paling menyenangkan bagiku adalah saat perintah berbaris telah diperintahkan oleh Nedi, kamipun bergegas untuk segera bersusun rapi seperti ikan asin saat dijemur.
Hari dan bulan berganti saat penentu itupun tiba “Ujian Nasional “ sudah di depan mata, timbul rasa was-was pada diri kami semua. “Soal UAN jangan dianggap susah, dan jangan pula dianggap mudah, jadikan soal UAN sebagai tantangan bagi kita”, kata Ustadzah Susi memberikan nasehatnya pada kami semua. Sontak hal tersebut membuat kami PD dan tidak takut lagi.
UAN telah berakhir, dan kami semua merasa senang karena kami semua lulus dengan nilai yang baik, sedihnya… karena kami takut dihadapkan dengan perpisahan.
Persiapan perpisahan di ruang Perpustakaan Sekolah kami lalui. Gambar semasa kami duduk di kelas satu di putarkan gemuruh tawa diselingi tangis bahagia terluapkan, satu harapan kami semoga kenangan ini kelak tak lekang oleh waktu dan tetap terpatri indah dalam sanubari . ♣♣♣
Teman 3 Hari
Muhammad Pribadi Fuad Abdullah, Siswa 6 Mahakam
Randi, dia anak paling pintar di kelasnya, tetapi minggu kemarin dia tertabrak mobil dan kakinya patah. Ibunya adalah seorang dokter. Saat Randi tertabrak ibunya sedang dinas luar kota, sehingga pasca operasi Randi harus dirawat oleh neneknya.
Saat di rumah nenek Randi hanya bisa terbaring lemas dengan gips dikakinya. Pagi itu di rumah nenek Randi tinggal sendirian. Tak ada yang menemaninya karena nenek harus ke pasar untuk berbelanja. “Tok.tok…, Assalamu’alaikum..” Terdengar suara ketukan dan salam dari pintu depan. Randi bergegas membukakan pintu, ternyata seorang anak kecil berkepala plontos sambil memegang papan catur datang mengajak Randi untuk bermain catur. Selama tiga hari Randi tak kesepian lagi saat ditinggal nenek berbelanja.
“Ini alamatku, Randi”, Dimas menyerahkan secarik kertas bertuliskan alamat rumahnya. Keesokan harinya Dimas tak lagi datang menemani Randi, hingga hari ke tujuh. Diselimuti rasa penarasaran, Randi pun mengambil tongkat penyanggah kakinya, kemudian bergegas menuju alamat yang tertera pada secarik kertas yang diberikan oleh Dimas seminggu yang lalu.
“Assalamu’alaikum…, Permisi….” Randi mengucapkan salam. Tak lama kemudian seorang ibu keluar menemui Randi. “Maaf ibu, apakah betul disini rumah Dimas”.
Ibu itupun tertegun memandang wajahku…. Kemudian aku dirangkul untuk dibawa masuk., setelah kami duduk ibu itupun memberi penjelasan sambil meneteskan air mata. Bahwa anak yang dimaksud telah dipanggil oleh Allah seminggu yang lalu, akibat kecelakaan lalu lintas. Ya.. Mungkin Allah telah mengutus Dimas untuk menemani kesendirianku…….♣♣♣.
Keluarga Baru
Aisyah Azizah Yusuf, Siswa 6 Kapuas
Di Minggu yang cerah, aku dan adikku hanya berdua di rumah, Bunda sedang arisan sedangkan ayah dinas luar kota. Begitulah kami menghabiskan hari dan waktu. Tak lama bunda dengan menggendong seekor kucing kecil yang berbulu kusam dan kurus sangat tidak terawat.
“Bunda, kucing siapa ini..?” tanyaku, “Iya, kucing ini ibu temukan di halaman rumah, sepertinya sedang kelaparan, kasihan tidak terawat”. Kemudian bunda bergegas mengambil sebuah baskom dan memandikan kucing kampung tersebut.
“Bunda mandiinnya kok gak pakai air panas..? Kasihan tuh sampai ngamuk begitu!”, tanya adikku pada bunda. “Gak apalah Ammer, dia kan kucing kampung, pasti sudah terbiasa saat di alam bebas sana”, jawab Bunda.
Setelah kucingnya bersih, bunda membungkus badan kucing tersebut. Akupun kembali disuruh menunggu rumah dengan tambahan tanggungan seekor kucing. Beberapa saat kemudian bunda pulang membawa makanan kucing, pasir, ember persegi panjang dan tempat tidur untuk si kucing.
“Bunda, kucingnya mau dipelihara ya?” tanya adikku. Bunda menjawab dengan anggukan kepala. Sontak kami berdua melompat kegirangan sembil berteriak “Horee…!”. “Bunda kucingnya kita beri nama Piyu aja ya, Bun..!”, pinta adikku. “Terserah kalian saja!” jawab Bunda”. Sejak detik itu si Piyu merupakan bagian dari keluarga kami, Piyu selalu menemani kami disaat bermain.
Berbulan-bulan “Piyu” tumbuh menjadi kucing jantan yang sangat gagah. Ttubuhnya sudah lebih gendut dan bulunya sangat bersih. Setelah lama “Piyu” bersama kami, bundapun memutuskan membeli kucing Anggora betina untuk menemani hari-hari si “Piyu” yang sudah menjadi dewasa. Kucingnya berbulu sangat lebat, berwarna putih, berhidung pesek dan matanya berwarna biru.
Selama dalam perjalanan kucing Anggora berontak sehingga cakarnya nyangkut pada baju bunda, akupun membantu untuk melepaskannya, tapi usaha kami sia-sia. Sesampainya di rumah, Kucing angora melepasakan cakarnya dan berlari menghampiri si Piyu. Hari ini bertambah lagi anggota baru dalam keluarga kami. ♠♠♠♠
Hime
Ajeng Andini, Siswa 6 Kapuas
“Hoaaam..” Hime menguap. Dia tidak suka pelajaran matematika. Hime sekarang kelas 3 A. Hime adalah anak yang penyendiri, entah dia tidak suka ditemani atau Hime tidak berparas cantik.
Hampir setiap hari Hime sendirian. Karena dia hampir tidak pernah berbicara, dia tidak pandai bergaul. Pak Khalik menegur Hime “Hime kerjakan soal berikut !” Akhirnya Hime mengerjakannya tapi salah. Banyak anak pintar yang menertawakannya, ketika itu Hime sakit hati, rasanya ingin memukulnya, tapi dia tak tega.
Hime mempunyai sahabat saat duduk di kelas satu bernama Era. Mereka berdua sangat senang menangkap serangga dan sampai bolos pelajaran. Saat kenaikan kelas Hime langsung melihat daftar teman-temannya di kelas 4, ternyata nama Era tercantum disana, “Ibu, ada Era bu ..!”, teriaknya girang .
Hime berpikir kalau gak ada Era dia pasti kesepian. Saat di sekolah dan kelas Hime selalu bersama. Mereka tidak tahu menempatkan diri sehingga prestasi belajar Hime semakin menurun bahkan nilai Hime lebih rendah dari Era.
Persahabatan merakapun akhirnya putus. Saat di kelas 5 Hime sudah tidak bersama lagi. Hime berniat mencari sahabat sejati agar tak menyendiri terus. Usaha Hime berhasil. Hime menemukan seorang teman bernama Fina yang juga berteman akrab dengan Yumi sehinggga Yumi mau menerima pertemanan mereka.
Seiring berjalanannya waktu, entah mengapa pertemanan mereka dengan Fina kandas. Fina lebih memilih berteman dengan Kelompok Gina, dan Yumi sangat kecewa dengan tindakan Fina yang memutuskan persahabatanannya dengan kami tanpa sebab yang jelas.
“Pluk…!, buku yang kutaruh dimeja jatuh kelantai. Kenanganku yang menyedihkan itu buyar, aku sekarang sudah kelas enam, dan aku sudah lebih baik dalam berteman dan menata hatiku yang luka dan sedih. Di kelas enam aku bisa lebih mengerti pelajaran matematika dan akupun menyenangi matematika. Yumi sekarang sudah tidak bersamaku lagi. Yumi sudah dipanggil oleh Tuhan karena kecelakaan lalu lintas yang dialaminya setahun lalu….. terbayang kembali senyum manisnya dan kebaikan hatinya yang telah mengajarkanku arti persahabatan dan bagaimana mencari teman sejati.
“Terima kasih Yumi, Kamu adalah teman terbaikku...” ♥♥♥
Pohon Pisang yang Berpindah
Shevira Alfiyah R.Z, Siswa 6 Kapuas
Ditengah sawah ada satu pohon pisang yang aneh. Pohon itu selalu berpindah-pindah. Pohon itu pindah dari tengah sawah lalu ke pinggir sawah kemudian kembali lagi ke tengah sawah.
Suatu hari saat pogon itu berpindah ke tengah sawah, petani yang sedang menanam padi tertabrak dan terjebit si “Pohon Berpindah” . anak-anak petani mencoba untuk menolongnya, naum tetap tak sanggung menarik pak petani keluar dari jepitan pohon tersebut.
Tiga jam kemudian datanglah seorang anak muda mengendarai bulldozer dan berhasil menumbangkan pohon tersebut. Akhirnya Pak tani pun selamat dari jepitan si ”Pohon Berpindah”. ♣♣♣
Tangis Perpisahan
Aulia Yasya Maesaroh, Siswa 6 kapuas
Di suatu hari, aku dihadapkan pada tantangan yang berat, dimana aku harus berpisah dengan teman-teman dan guru-guruku tersayang. Teman-teman yang selalu menemaniku dikala aku kesepian…, teman-teman yang selalu, menghiburku diaka aku sedih. Guru-guru yang selalu menemaniku dikala aku kesusahan dan mendengarkan keluh kesahku dikala aku menghadapi suatu masalah.
Namun, apakah nanti akan ada lagi teman-teman yang akan menemani dan menghiburku..?, Apakah nanti akan ada lagi guru-guru yang slalu membantu dan mendengarkan semua keluh kesahku?”, akankah semua kenangan manisku di sekolah ini akan terulang lagi…saat aku duduk di SMP nanti…?”,
Tapi… aku percaya, perpisahan ini tak akan memutuskan tali pertemanan kita semua sobat….Perpisahan ini takkan pernah kulupakan seumur hidupku…., perpisahan yang membuatku berusaha untuk tetap tegar menghadapi semuanya….Selamat tinggal kawanku…. Selamat tinggal Guruku…jangan lupakan kenangan manis kita…♥♥♥
Angela & Mia
Bella Esfadiary Yus, Siswa 6 Kapuas
Angela adalah seekor kucing Anggora putih yang manis, berbulu lebat berwarna putih, dan matanya berwarna hijau kebiruan. Pemiliknya bernama Mia. Mia sangat menyukai dan menyayangi Angela.
“Prang…..”, bunyi pecahan mug terdengar. “Angela……pergi sana…, mugnya pecah kan…!”, Mia membentak Angela karena kucing tersebut telah memecahkan mug kesayangan Mia pemberian sahabat sejatinya, sebenarnya Angela tidak sengaja memecahkan mug kesayangan Mia, saat ia meloncat kemeja belajar Mia untuk menemani Mia belajar, tanpa sengaja mug tersebut tersenggol dan jatuh. Angelapun berlari meninggalkan rumah dan pergi ketaman perumahan yang ada di dekat rumah Mia.
“Mama, aku mau pelihara kucing itu, dia lucu sekali..!”, seru anak perempuan sang menemukan Angela saat sedang bersedih. Ibu anak tersebut mengangguk tanda setuju. Anak itupun berlari dan menggendong Angela untuk dibawa pulang. “Miauwww..”, teriak angela saat dimandikan…..
Setelah lelah mengitari kompleks perumahan dengan tangan ksong, Mia pulang kerumah dengan wajah tertunduk lesu. “Kenapa wajahmu bersedih Mia?”, Tanya mama. Mia pun kemudian menceritak peristiwa yang dialaminya bersama Angela siang tadi.. “ya sudahla.., nanti kita beli kucing Agggora lagi..!”, hibur mama. Tak lama berselenag Mia dan Mama memasuk took Pet Shop untuk membeli seekor kucing Anggora lagi.Baru sehari memelihara kucing tersebut, Mia merasa resah karena kucing tersebut sering menggeram.
Hari Minggu Mia, menhadiri undangan ulang tahun Rani, teman Mia dilingkungan perumahan tersebut. Mia pun melihat seekor kucing yang mirip dengan Angela. Miapun menanyakan hal itu kepada Rani. “oh, ini, aku menemukannya ditaman perumahan ini”, sahut Rani. Melihat Mia Angela berlari menghampiri Mia dan minta digendong oleh Mia. Angela dan Mia saling melepaskan kangen. Rani pun mengangguk tanda setuju untuk dikembalikan oleh Mia. Kini… Miadan dan Angela bersama lagi. ♠♠♠
Gara-gara Idola
Dea Putri Alnuriza, Siswa 6 Kapuas
Alifa nama gadis itu, dia sangat mengidolakan Khansa, artis cilik yang serba bisa. Khanza bisa bernyanyi, acting. Jelas saja Alifa sangat mengidolakan Khanza. Khanza sering menjadi bintang Iklan, Sinetron dan sering tampil diacara-acara talkshoq. Alifa adalah gadis cantik yang mimiliki rambut keriting dan banyak teman, Alifa mirip Khanza, tetapi hanya gaya rambutnya yang berbeda.
Pada suatu malam, Khanza akan tampil disuatu acara talk show di TV Swasta tapi saat alifa ingin menonton adiknya Rizky ingin menonton kartun faforitnya. Alifa memaksa Rizky untuk mengganti chanel TV. Untung saja Rizky gampang dibujuk di acara Talk Show tersebut Alifa melihat Khanza yang cantik dengan rambut panjang dan lurusnya. Bergegas Alifa meminta uang ke mamanya untuk memanjangkan dan meluruskan rambut Alifa. Tapi saat itu mama sedang tidak memiliki uang. Pada suatu hari Alifa kesalon untuk menanyakan harga Hair Eksetension dan ternyata harganya Wow Rp. 500.000,-. Alifa kembali membujuk mamanya lagi dan kali ini keinginan Alifa dikabulkan oleh Mama. Alifa pun keluar dari Salon dengan gaya rambut ala Khanza sang idola.
Saat malam kembali Khanza mengisi acara talk show tapi kali ini dengan gaya rambut keritingnya. ♥♥♥
Tersesat di labirin
Hingga suatu hari pangeran Andrew mengantarkan undangan kerajaan akan perayaan ulang tahun putri Aurora, tempat dimana Labirin terbesar yang sangat populer dari seluruh penjuru kerajaan. "Hore... akhirnya keinginan kita tercapai kak Meisya, " seru Marya sambil berlalri memeluk saudara kembarnya.
Hari yang ditunggu telah tiba, hajatan Ulang tahun putri aurora pun tiba, mereka menghadiri acara tersebut. "Hadiri sekalian, hari ini di acara Ulang Tahun anak saya, akan diadakan syaembara mengelilingi labirin, barang siapa yang berhasil melintasi dan kaluar dari Labirin terlebih dahulu maka akan saya persuting menjadi putri Mahkota kerajaan mendampingi pangeran Andrew", Ucap Raja Anthony.
Acara demi acara berlangsung hingga tibalah syaembara yang dimaksud, hati para putri perwakilan dari tiap kerajaan berbunga-bunga untuk memenangkan syaembara tersebut, karena pangeran Andrew sangat tampan dan baik hati.
Meisya keluar dari pintu labirin dengan ketakutan, akan tetapi dihadapannya telah berdiri pangeran andrew mengalungkan bunga sebagai tanda putri Meisyalah pemenang syaembara. tak ada yang bisa diucapkan putri Meisya selain "Pangeran bantu aku mencari adikku Marsya yang tersesat didalam sana....".
Fairuza nahdalini, Siswa 6 Kahayan
Permainan Musim Salju
"Jam 2 siang aku tunggu kalian dilapangan dekan toko lampu itu ya...!", seru Tania kepada mereka. "Lemparnya jangan terlalu keras ya....", seru Merry Kepada Bobby. "Ha..ha..ha", tawa Adrew melihat tingkah pola Hosea yang jatuh tunggang langgang saat mencoba bermain ski. di tempat yang lainnya Chelsia, Maria, Laura dan Hosea, bermain Ice Skating hilir mudir bak atlit Ice Skating.
"Sepulang dari sini mampir kerumah aku dulu ya..." seru Laura. Mamaku sudah menyediakan Coklat hangat untuk kita semua", seru laura lagi. Merekapun dengan riangya berlari menuju ke rumah Laura yang tak jauh dari tempat mereka bermain.
Shintania Nur Amalia, Siswa 6 Kahayan
Wisata Ke Balikpapan
Persiapan ke Balikpapan pun dimulai. Jam 07.00 Wita kami berkumpul disekolah, sebanyak 3 Bis telah menunggu untuk mengangkut kamitepat jam 08.00 Wita, Bis yang mengangkut kami pun berangkat memulai perjalanan kami ke Balikpapan.
Tepat di Bukit Soeharto, Bis yang kami tumpangi beristirahat dan kamipun kembali berkumpul dan menikmati hiburan tari yang dipersembahkan oleh First Dance, setelah beristirahan kamipun kembali melanjutkan perjalanan ke Balikpapan
Selang beberapa jam kamipun tiba ditempat yang kami tuju "Beach House" Balikpapan. Pemandangannya sangat asri dan kamipun menghilangkan lelah sejenak. tak lama kemudian Suguhan lagu dari Maulana Band dan kamipun langsung ISHOMA, setelah itu sesi foto bareng pembina masing-masing.
Tibalah saat yang dinanti-nantikan bermain dipantai.. wihh seger, tertawa, bermain, berlari dan bercanda melepaskan kepenantan kami selama mengikuti UAN... ya hari kebebasan...
Jam 03.00 wita seluruh kelompok berkumpul di bis masing-masing dan siap untuk kembali ke Samarinda. Tepat jam 06.30 bis memasuki wilayah sekolah kami Kamipun kembali kerumah masing-masing membawa keceriaan yang tak terkira.
Adela Letari, Siswa 6 Kahayan
Surprise Perpisahan
"Riuh tepuk tangan teman-teman dikelas menyamut kedatangan Miley saat Miley membuka pintu Kelas. "Selamat Pagi Miley" , Sapa mereka. "Ada apa ini....", kata Miley dengan raut kebingungan. Milley adalah gadis yang selalu usil dan temperamental, sehingga banyak teman yang tidak suka dengannya. tapi dihari ini semua berubah, seluruh teman di kelasnya menyambutnya dengan kehangatan persaudaraan. "Miley, sebentar lagi kita pada lulus", seru Jessica, "Trus apa hubungannya dengan ini !", jawab Milley. "Kata Miss Mariane kita semua harus berbuat baik pada teman agar teman kita dapat mengenang kita, juga sifat dan perilakunya...", seru laura.
Milley pun akhirnya menyadari kekeliruannya selama ini, yang tidak baik untuk ditiru, namun semua teman tetap sayang dan berbuat baik padanya. "Terima kasih kawanku...maafkan aku sudah jahil selama ini...", ucap Miley terdengar lirih, merekapun saling memaafkan, dan bersenang-senang untuk memanfaatkan sisa waktu pertemanan mereka yang tersia, karena sebentar lagi merkea semua akan masuk ke Sekolah baru dengan teman yang baru dan pengalaman yang baru pula.
Siti Indah Ayu, Siswa 6 Kahayan
"Mel hari sabtu nanti ada lomba basket lho..?", sapa silva padaku. "Oh ya !, dengan siapa ?", ucapku, "Dengan anak SMP" sahut silva, "Okelah, aku kekelas dulu ya". Akupun berlalu menuju kekelas. "Siapa aja yang ikut dalam pertandingan basket nanti ?", tanyaku pada Husna "Kamu, Aku, Nola, Ega Frieska dan anak kelas 5" Sahut Husna memberikan penjelasannya padaku. "Kapan latihannya ?", tanyaku kembali, "nggak tau.., tanya aja ama pak Yoshi", sahut husna sambil berlari..
Rabu sore latihanpun dimulai, dan kami dilatih oleh Pak Nu'man anak kelas 5 sudah lebih dulu berada dilapangan basket. Latihanpun dimulai tanpa kehadiran Husna, Nola dan Ega yang masih mengikuti Bimbel. Mereka berada dilapangan setelah jam menunjukkan pukul 15.00 wita. Latihan kami usai setelah bel pulang berbunyi.
Sedianya pertandingan akan dilaksanakan pada hari sabtu, sehubungan cuaca yang tidak memungkinkan maka hari pertandingan dipindah ke hari Senin.
Tibalah saat pertandingan itu, lomba dimulai dengan cuaca yang sangat terik, Aku berhasil mempersembahkan 2 gol untuk gawang SD dan permainanmu dimenangkan oleh tim SMP dengan kedudukan 6:4, walau kami kecewa dengan kekalahan kami menerima dengan hati lapang karena yang namanya pertandingan ada menang pasti ada yang kalah.
Safira Silvanda, Siswa 6 Kapuas
Namaku Doddy
Doddy Siswa Kelas 6 Barito Pada awal bersekolah aku ditunjuk sebagai ketua kelas. Mungkin karena badanku yang paling besar maka ditetapkanlah aku sebagai Ketua Kelas hingga dikelas dua aku masih dipercaya untuk memimpin kelas.
Dikelas tiga teman-temanku semakin banyak, juga guru yang baru mengajarkanku, pengalamankupun bertambah. Dikelas tiga ini pula aku mendapatkan teman baru yang juga siswwa pindahan dari SD Muhammadiyah, namanya Hendra. Guru yang sangat aku senangi adalah ibu Sakti. Walikelas kami pada saat itu adalah Pak Edwin
Saat masih kecil banyak hal-hal negative yang aku perbuat, karena pelajaran akhlah yang kami peroleh membuatku sadar bahwa hal ini tak boleh aku lakukan, dan membuat aku sadar bahwa Allah itu tak pernah tidur, Dia Maha Mengetahui apa-apa yang tidak kami ketahui. Sekarang aku sudah mulai Tobat
Dikelas Enam aku ditempatkan dikelas yang dihuni anak-anak cerdas. Hal ini tidak membuatku minder, aku jadikan kepercayaan yang diberikan padaku ini sebagai spirit. Nama kelasku adalah kelas Mahakam. Dan wali kelasku bernama Bapak Haryanto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar