English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Manfaat Mendongeng dan Bercerita

By : Dyan Agustina


Apakah kita sebagai guru maupun sebagai orangtua sering memberikan cerita pada anak untuk dibaca? Seberapa sering kita, saya, sebagai orangtuanya dan guru mendongeng untuk mereka? Meluangkan waktu dengan mereka untuk mengkomunikasikan lebih banyak tentang cerita dibandingkan meminta mereka membaca sendiri?

Ternyata, selain meminta mereka membaca cerita sendiri, mendongeng dan membacakan cerita mempunya manfaat yang sangat baik untuk membangun karakter baik, selain membangun rasa percaya diri dan kemampuan berbicara di depan orang banyak.

Cerita atau dongeng mempunyai banyak manfaat untuk mendukung anak membangun pemahaman kultural yang baik, komunikasi yang baik. Cerita dan dongeng mampu membuat anak memahami perihal orang-orang yang berada diluar budayanya selain mampu memahami lebih banyak tentang budayanya sendiri. Dengan pilihan cerita dan dongeng yang tepat, memberi pemahaman perihal kebijakan atau filosofi baik pada budaya yang berbeda akan lebih mudah disampaikan. Pesan dan nasehat yang bersifat abstrak pun akan lebih mudah disampaikan dengan dongeng dan cerita. Selain meningkatkan imaginasi dan kreativitas, mendongeng dan bercerita meningkatkan kemampuan mendengar dan tentu saja kemampuan verbal berbicara. (Stoyle, 2015)

Mendongeng dan bercerita adalah salah satu cara melatih ketenangan dan sikap postur tubuh yang baik. Dengan mendongeng, akan dilatih kemampuan komunikasi untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Dengan mendongeng dan bercerita, kefasihan berbahasa secara langsung dan spontan akan bisa dikembangkan dengan baik.

Dari lomba mendongeng yang diselenggarakan oleh Kampung Dongeng Etam Kalimantan Timur kemarin, Minggu 27 Agustus 2017, bertempat di Sempaja Convention Hall, beberapa teknik bercerita bisa dipelajari oleh kami sebagai guru yang mengantar, orangtua yang mendampingi maupun siswa yang mengikuti lomba;
  1. Jangan menghafal cerita, tapi ingatlah plot atau jalan cerita.
  2. Gunakan kerangka cerita untuk membantu pencerita atau pendongeng untuk mengingat alur dan plot cerita.
  3. Mengingat plot atau alur cerita dapat dilakukan dengan bantuan gambar seri.
  4. Mengimprovisasi detil cerita atau dongeng akan menambah keseruan cerita.
  5. Gunakan ragam suara.
  6. Jangan terlalu cepat, atur nafas dengan baik dengan intonasi dan ekspresi yang tetap terjaga.
  7. Gunakan efek suara, diam dan berhenti sejenak saat bercerita dengan tepat.
  8. Tetap tenang dan tempatkan diri sebagai pusat perhatian pendengar.
Catatan seorang ibu, seorang guru.
Samarinda, 27 Agustus 2017.
With Elin Nurmi Murahhati dan Rachmawati.




Tidak ada komentar: