English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Pengukuran Menggunakan Alat Ukur Baku


Learning for Life

Pengukuran Menggunakan Alat Ukur Baku pada Pembelajaran Tematik Kelas 2 Semester 2 Tema 6 Air, Matahari dan Bumi di Sekolah Dasar Islam Bunga Bangsa Samarinda.

Siswa-siswi kelas 2 sudah memasuki tema 6, Air, Matahari dan Bumi, pada tema ini siswa-siswi belajar mengenai pengukuran menggunakan alat ukur baku dan tidak baku. Memanfaatkan fasilitas sekolah berupa Unit Kesehatan Sekolah, UKS, dibantu perawat yang bertugas, anak-anak diperkenankan mencoba mengukur tinggi teman-teman satu kelompoknya secara bergantian. 

Ibu Iin Sulastri, perawat yang bertugas terlebih dahulu menjelaskan bagaimana prosedur penggunaan meteran ukur untuk mengukur tinggi badan. Siswa-siswi diminta memperhatikan dengan seksama. Kaki dirapatkan ke dinding, badan tegak lurus, pandangan ke depan. Meteran ditarik tepat diatas kepala. Angka pada meteran ditandai dengan garis merah. Siswa-siswi kelas 2 Utsman bin Affan dengan antusias mengamati penjelasan kemudian dengan berbagai ekspresi mencoba alat tersebut. Dalam satu kelompok terdiri dari 3-4 orang anak. Ada yang bertindak selaku pengukur dan pencatat. Pada akhir kegiatan, siswa-siswi diminta berdiskusi, mengisi tabel, mengurutkan angka terbesar sampai terkecil kemudian mengurutkan siswa berdasarkan tinggi badan mereka. Hari ini kegiatan lebih banyak dilakukan di luar kelas. 

Belajar langsung dari pengalaman dan kegiatan kehidupan sehari-hari mempunyai peran penting pada penanaman konsep pada anak-anak. Pine (1989) penggiat pembelajaran berbasis kegiatan menjelaskan beberapa keuntungan bagi siswa belajar melalui pengalaman langsung, bahwa siswa-siswi akan lebih mudah mengingat, dan mengimplementasikan konsep yang mereka dapatkan pada kehidupan mereka sehari-hari. Limbu (2015) juga melaporkan bahwa kegiatan berpusat pada siswa pada model pembelajaran sambil melakukan ini akan membanhun aspek kreatif pada anak, memberi kesempatan belajar langsung, membangun kepercayaan diri siswa dan mengikat siswa dengan guru secara emosional yang lebih baik. Menjadi penting untuk melekatkan pengalaman pembelajaran dalam kerangka pembelajaran yang bermakna, bermanfaat dan menyenangkan. Pembelajaran yang kaku dan berbasis buku, mungkin memang meninggalkan bekas dalam benak siswa, tapi tak sekuat ketika mereka mengalaminya secara langsung. Mengaitkan kemampuan mengukur, dengan apa yang bisa mereka lakukan dimasa depan mereka suatu saat kelak, adalah salah satu cara agar apa yang diajarkan disekolah bermanfaat bagi kehidupan mereka. 

A Reflection

Ms Dyan Widya Agustina
Wali Kelas 2 Utsman bin Affan
SD Islam Bunga Bangsa Samarinda

Tidak ada komentar: