Sumber : OkeZone
TAK ada alasan lain digagasnya Hari Dongeng Nasional pada 28 November selain ingin membangkitkan kembali semangat mendongeng untuk anak-anak. Tentang bagaimana mengajak anak berbuat kebaikan dan menjauhkan mereka dari perbuatan tercela.
SIAPA anak-anak yang tak suka dongeng? Bagi anak-anak dongeng adalah hiburan yang menyegarkan. Lewat dongeng, anak-anak mengenal nama-nama hewan beserta karakter dan bunyinya. Ketika dibacakan dongeng, hubungan anak dan orangtua menjadi dekat dan melukis memori indah saat besar.
Berdasarkan banyaknya manfaat dongeng, maka diperingatilah Hari Dongeng yang jatuh pada 28 November. Lantas, mengapa tanggal 28 November dipilih sebagai hari dongeng?
Ternyata sejarah ditetapkannya tanggal 28 November pada 2015 sebagai Hari Dongeng Nasional tak lepas dari sosok legendaris dongeng anak-anak. Adalah Drs. Suyadi yang populer dengan sapaan Pak Raden yang berulang tahun pada tanggal tersebut. Tepatnya 28 November 1932.
Pak Raden merupakan salah satu pendongeng paling tersohor di Tanah Air. Ia juga pencipta tokoh ''Si Unyil'', sebuah film seri televisi Indonesia yang mengisahkan petualangan ''Si Unyil'' dan kawan-kawannya. Konten cerita ''Si Unyil'' juga memuat bagaimana perjuangan ''Si Unyil'' lulus sekolah dasar. Suyadi menciptakan ''Si Unyil'' agar terdapat acara mendidik untuk anak-anak Indonesia pada tahun 1980-an.
Dalam cerita ''Si Unyil'', Pak Raden juga memainkan peran. Peran Pak cukup kuat dan memiliki penampilan dan gaya yang khas. Pak Raden adalah seorang bapak-bapak yang memakai blangkon, kumis tebal, dan selalu membawa tongkat. Sosok Pak Raden begitu dekat dengan anak-anak Indonesia era 80-90-an.
Pak Raden wafat pada 30 Oktober 2015. Sekitar sebulan setelah kepergiannya, hari ulang tahun Pak Raden 28 November 2015 dipilihlah oleh sejumlah pendongeng dan perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai Hari Dongeng Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar