Selasa, 17 November 2015
Wakili Kaltim, Dipresentasikan di Jakarta
Ciptakan Alat Peraga SD dari Bahan Bekas
Dibandingkan daerah lainnya, prestasi pendidikan di Kaltim tidak terlalu mentereng. Bahkan, cenderung tertinggal. Tapi alat peraga belajar yang diciptakan salah satu guru SD di Samarinda ini patut membanggakan.
Dyan Widya Agustina begitu nama lengkapnya. Dia biasa disapa Dyan. Sosoknya sangat ramah. Sesekali senyuman dia berikan kepada siapa saja yang diajaknya berbicara. Hal itulah yang terlihat saat Samarinda Pos (Sapos) bertemu dengan sosok yang satu ini. Ya, Dyan merupakan satu dari sedikit guru di Kota Samarinda, bahkan di Kaltim yang bisa menorehkan prestasi nasional. Lewat keuletan dan kesungguhannya, guru yang mengajar di SD Bunga Bangsa, Samarinda ini, berhasil menciptakan alat peraga. Dari karyanya itulah dia berhasil menggondol juara ke-3 se-kaltim untuk kategori alat peraga SD. Sayang, karena alatnya belum dipresentasikan atau belum dipatenkan, dia belum membocorkan alat peraga tersebut secara detail. Dyan hanya mengatakan kalau bahan-bahan untuk membuat alat peraga itu terbuat dari bahan-bahan bekas. Barang-barang yang Dyan gunakan hanya memerlukan biaya yang sedikit. “Biayanya saya minimalkan,” kata Dyan memulai obrolan dengan Sapos, kemarin. Meski begitu, hasil karya Dyan cukup mengagumkan. Sapos pun diberi kesempatan memerhatikan setiap bagian alat peraga yang diciptakannya tersebt. Alat peraga itu berupa monopoli (monte carlo) yang dibuat sedemikian rupa sehinga tampak menarik. Karena prestasinya ini, Dyan akan mewakili Kaltim untuk mengikuti lomba karya kreativitas guru dalam pembelajaran tingkat nasional di Jakarta. Kegiatan itu akan digelar pada 18 hingga 25 November mendatang di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Tak sekedar presentasi hasil karya, nanti, di Jakarta juga akan adan simposium guru nasional dan peringatan hari guru. Setiap guru yang menghadiri acara itu merupakan perwakilan dari daerah masing-masing. Kepala SD Bunga Bangsa, Supriyadi mengaku bangga dengan prestasi Dyan yang dapat membawa nama baik sekolah hingga hingga ke nasional. “Alat peraga di sini (SD Bunga Bangsa, Red) bisa dibuat oleh guru sendiri, bisa juga tugas murid-murid yang membuatnya. Supriyadi menuturkan bahwa pihak manajemen yayasan turut mendukung pembelajaran sehingga guru memiliki wadah untuk menuangkan kreativitas dan potensi yang dimiliki. (rm-1/nha) Link Berita : Samarinda Post Online |