Kamis, 17 September 2015, Ratusan siswa Sekolah Islam Bunga Bangsa yang terdiri dari siswa SD sebanyak ± 560 Anak, Siswa(i) SMP sebanyak ± 220 Anak, Siswa TK ± 150 Anak menyelenggarakan simulasi manasik haji di Lapangan Sekolah Islam Bunga Bangsa dengan didampingi guru pembina dari masing-masing kloter kelas. Tampak wajah ceria dan gembira anak-anak yang mengikuti kegiatan manasik haji rukun islam yang kelima Layaknya orang dewasa yang menunaikan ibadah haji sungguhan, para siswa ini sangat menikmati tata cara beribadah haji. Mulai dari sai, melempar jumroh hingga wukuf sampai penyembelihan miniatur hewan kurban. Selain dibimbing tentang tata cara menunaikan ibadah haji, siswa juga diajarkan untuk melafazkan dan menghafal doa-doa dalam ibadaah haji.
لبيك اللهم لبيك لبيك لا شريك لك لبيك إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك "Kalimat talbiah itu terus dikumandangkan oleh ratusan murid Sekolah Islam Bunga Bangsa yang memenuhi lapangan sekolah, Dengan mengenakan baju ikhram dan baju putih-putih dan semangat yang tinggi mereka terus berjalan mengelilingi miniatur Kakbah
Manfaat pelaksanaan manasik haji ini agar mengingatkan pada anak bahwa ada waktu untuk menunaikan ibadah haji dibulan Dzulhijjah. Juga untuk menumbuhkan semangat menunaikan ibadah haji pada siswa sejak usia dini. Namun yang lebih penting lagi bagaimana kita menjaga kebersamaan antar siswa(i) dibawah naungan Yayasan Bunga Bangsa. ucap Bapak Drs. Supriyadi, SE, Kepala Sekolah SD Islam Bunga Bangsa
Untuk kegiatan wukuf di arofah, hanya dilaksanakan oleh siswa kelas 4,5, dan 6, yang diisi dengan kegiatan sholat sunah dan ceramah agama bertempat di ballroom Bunga Bangsa Islamic School dengan penceramah Ustad Mishab
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Ustadz Satran Maehadi mengungkapkan, Tujuan kegiatan manasik haji ini untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman secara langsung kepada siswa tentang pelaksanaan haji dan umroh. Metode pembelajaran yang tepat berupa teori dan praktek tentang ibadah haji akan bermanfaat bagi siswa di masa yang akan datang. Di samping itu menurutnya nilai karakter keislaman haruslah ditanamkan pada anak sejak usia dini. karena karakter yang tumbuh sejak dini membawa imbas yang positif pada usia remaja dan selanjutnya. “Oleh karena itu perlu adanya kegiatan positif yang harus selalu dikenalkan pada anak seperti kegiatan manasik ini,” jelasnya lagi.