Acara Lounching buku dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Timur, Danrem 091 Awang Long, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda, Veteran Sanga-sanga, Komunitas Ladang, Penulis Kalitm, Guru, Pustakawan, Mahasiswa dan Pelajar yang berasal dari Kota Samarinda.
Bertindak sebagai nara sumber pada kesempatan bedah buku adalah Penulis Novel Grafis Ramadhan S.Pernyata, Dr.Asli Nuryadin (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda), Syafril Teha Noor dari Penerbit Komunitas ladang.
Saat sesi Bedah Buku Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Bapak Dr. Asli Nuryadin mengatakan "Kalau Bukan Kita siapa Lagi, dan Mulailah dari diri sendiri, Saya bangga dengan pemuda Daerah yang mau mendedikasikan dirinya untuk menulis kisah sejarah perjuangan bangsa dalam bentuk Novel Grafis. Semoga akan ada Ramadhan Ramadhan lain yang mau peduli dengan sejarah bangsanya melalui bentuk tulisan dan Novel grafis, sehingga kelak generasi yang akan datang lebih menghargai jasa pahlawannya, bersyukur atas kemerdekaan ini serta mempertebal kecintaan pada tanah air seperti yang Bapak Gubernur tadi sampaikan kepada siswa(i) yang hadir diawal acara ini". Bapak Asli Nuryadin juga menharapkan melalui kegiatan ini agar siswa(i) lebih menggemari membaca dan menulis sebagai kegiatan positif dalam keseharian. sehingga kelak akan tercipta penulis-penulis handal di Kalimantan Timur seperti Ramadhan S.Pernyata. Pak Asli Nuryadin juga akan mengupayakan pengadaan buku ini agar dimiliki oleh Perpustakaan-perpustakaan Sekolah yang ada di kota ini.
Pada kesempatan ini Ramadhan S.Pernyata menceritakan proses pembuatan buku yang diawali dari latar belakang pembuatan buku ini melalui serangkaian reset (observasi dan wawancara langsung dengan beberapa tokoh di berbagai kota di Kalimanan Timur), kebiasaannya ,membaca, menggambar dan menulis pada saat kuliah, hingga proses penerbitan buku oleh Komunitas Ladang Kalimantan Timur.
"Alasan saya menerbitkan buku Ratusan Jiwa Untuk Sanga-Sanga ini karena tiga hal. pertama Karena kisah ini dibuat dalam bentuk komik yang lebih efektif disampaikan kepada anaka-anak sebagai penerus perjuangan bangsa, Kedua karena sifat "Melawan Arus" yang dilakukan Penulis karena cerita ini berlatar belakang khasanah nusantara dan kisah kepahlawanan bangsa. Ketiga karena komik ini dikerjakan serius melalui serangkaian reset (Obserfasi dan wawancara) sebagai wujud bakti putra daerah yang dimilikinya", Ucap Bapak Syafril Teha Noor wartawan senior Kaltim Post Pimpinan Penerbit Komunitas Ladang mengungkapakan alasan Buku ini diterbitkan.
Pada Kegiatan Bedah Buku, para peserta, khususnya mahasiswa dan pelajar, bisa menggali proses kreatif Ramadhan melahirkan komik perjuangan. “Kami sangat berharap mahasiswa dan pelajar bisa memanfaatkan acara ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan, sekaligus mengenang dan memahami perjuangan warga Sangasanga mempertahankan kemerdekaan,” ujar Mukhransyah dari penerbit KP Books sebagai panitia acara.
Baca Juga "