English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Seminar Kesehatan Reproduksi Remaja Siswi-siswi SMP Islam Bunga Bangsa


Menyadari hal penting Mengenai bagaimana cara menjaga dan merawat Kesehatan Reproduksi untuk remaja maka SMP Islam Bunga Bangsa Pada tanggal 01 Januari 2015, bertempat di Ruang Perpustakaan Bunga Bangsa. mengadakan Seminar Kesehatan Reproduksi pada wanita yang disampaikan oleh Dokter Kartika. yang diikuti oleh siswi kelas 7,8 dan 9, dan didampingi oleh Guru BK, Wali Kelas, Wakil kepala sekolah Bidang Kesiswaan.

“Islam menganjurkan pentingnya kesehatan reproduksi dan mendorong setiap individu untuk bertanggung jawab atas fungsi reproduksi mereka. Selain itu Islam juga mengajarkan bahwa kita harus menghormati dan bertanggung jawab terhadap tubuh kita sendiri dan untuk menghormati privasi orang lain. Islam juga mengajarkan manusia bukan hanya dimintai pertanggung jawaban atas berbagai sikap dan tindakan kita sendiri, tetapi kita juga harus bertanggung jawab atas apa yang bisa kita kendalikan atau kita pengaruhi,” Ucap Dokter Ika menjelaskan kepada siswi SMP Islam Bunga Bangsa


Secara umum, remaja membutuhkan pendidikan kesehatan reproduksi karena pada kenyataanya masih banyak pihak yang menganggap kesehatan reproduksi atau pendidikan seksual itu tabu untuk dibicarakan dan diajarkan. Hal ini membuat remaja malu untuk bertanya kepada pihak yang benar dan akibatnya malah lebih berbahaya. Data BPS tahun 2010 lebih dari 128.000 anak berusia 10-14 tahun pernah menikah. Tiga dari 10 remaja perempuan mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Kekerasan baik kekerasan fisik maupun seksual juga lebih banyak terjadi di lingkungan keluarga dan sekolah, sementara anak tidak memahami bagaimana mereka harus bersikap ketika seseorang berusaha melakukan pelecehan seksual kepada mereka.

Oleh karena itu pendidikan seksual sangat penting untuk diajarkan sedini mungkin. Selain orang tua, sekolah dan kelompok juga memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan kesehatan reproduksi bagi para siswa. Selain itu, stigma terhadap remaja yang ingin tahu soal kesehatan reproduksi juga harus dihapuskan. Pendekatan lama yang hanya mengandalkan pendekatan moral dan agama pun sudah tidak bisa digunakan karena hanya akan membuat remaja semakin tertutup dan mencoba dengan cara mereka sendiri.

Semoga Kegiatan ini bermanfaat untuk siswa yang mengikuti kegiatan ini dan semakin menyadari akan arti penting menjaga kesehatan Reproduksi dan bagaimana menjaga diri agar tidak terjadi pelecehan seksual baik dilingkungan keluarga dan lingkungan pada diri mereka.