Dokumentasi Oleh Herlina Asyari, SE
Bagaimana cara untuk mengenali potensi anak
Jum'at, 17 Oktober 2014, bertempat di Ruang Perpustakan Bunga Bangsa berlangsung kegiatan Parents Meeting PG/TK Islam Bunga Bangsa. Kegiatan parents meeting kali ini dibarengi dengan seminar keluarga oleh AXA Financial dengan tema "Kenali Potensi Anak Anda Sedini Mungkin dan Pastikan Impiannya Tercapai". Kegiatan Parents Meetring dibuka Oleh Ibu Mila selaku Waka Kurikulum PG/TK Islam Bunga Bangsa.
Materi disampaikan oleh Psikolog Ibu Merry, lebih lanjut beliau mengatakan Anak merupakan anugrah tuhan paling indah untuk setiap keluarga, setiap anak memiliki potensi berbeda. Potensi adalah kemampuan, kekuatan atau daya yang dimiliki mereka, potensi bisa merupakan bawaan (bakat) atau hasil dari latihan dalam kesehariannya.
Seringkali orang tua, guru serta lingkungannya tidak dapat mengenali potensi anak, sehingga sering anak-anak yang berpotensi dan berbakat tidak mendapatkan penanganan tepat. bahkan anak-anak yang tidak berprestasi dikarenakan tidak pekanya mereka memberikan pelatihan dalam mengembangkan potensinya secara optimal.
Bagaimana cara untuk mengenali potensi anak
- Kenali potensi anak sedini mungkin . karena 1-3 tahun adalah usia penting tumbuh kembang anak, lakukan observasi perkembangan anak setiap harinya , cara ini akan diketahui apa yang menjadi minat nya dan apa yang mudah dilakukan oleh mereka.
- Kenali tipe belajar anak, apakah auditori, visual, atau kinestetik. untuk mengetahui metode pembelajaran paling efektif untuknya. ciptakan kedekatan orang tua dengan anak, buat suasana rumah nyaman, aman serta kekeluargaan, dengan :
- Mengajak anak bermain gerakan, hal ini bertujuan melatih fungsi organ tubuh dan panca indera. seperti : melempar benda, menggerak-gerakkan kaki, identifikasi bunyi.
- Mengajak anak bermain dengan fantasi atau khayalan seperti bermain dokter-dokteran dan anak berperan sebagai dokter , polisi, guru.
- Mengajak anak untuk menyelesaikan suatu masalah ( problem solving) seperti bermain permainan yang membutuhkan kecerdasan, keterampilan berpikir. seperti menjawab teka-teki , tebak tebakan.
- Mengajak anak membentuk suatu karya atau memugarnya (destruktif) suatu karya karena ingin mengetahui komponen atau ingin mengubahnya seperti puzzle.
- Mengajak anak bermain berkelompok seperti bermain petak umpet .
- Tumbuhkan kepercayaan diri anak, berikan pujian, hindari kritikan. diskusikan kegiatan harian, ajari anak menentukan tujuan dan membuat rencana. rayakan keberhasilan mereka secara berkala.
- Jangan pernah meremehkan kemampuan anak , ajari mereka tidak hanya kemampuan berbahasa, membaca, atau olah raga.
Jangan berharap terlalu banyak karena kejeniusan anak merupakan berkah bukan beban bagi anak.