Sekilas tentang film "Denias Senandung di atas Awan"

Kehilangan seorang ibu yang sangat disayangi merupakan pukulan terberat dalam hidup Denias. Sebelum meninggal, ibunya berpesan agar ia sekolah.
Pak Guru juga meyakinkan agar Denias melanjutkan pendidikan karena ia yakin anak itu pintar dan bisa menjadi ahli matematika. Terakhir, Maleo seorang tentara yang bertugas diperbatasan, juga meyakinkan bahwa Denias harus pergi melintasi gunung karena di sanalah ada sekolah yang bagus. Film lalu dilanjutkan dengan perjalanan Denias seorang diri selama sepuluh hari. Tas nokennya sempat hanyut di sungai dan ia juga sempat pingsan kecapaian. Ia masih harus berjuang agar bisa diterima di sekolah yang rupanya milik PT Freeport dan dikhususkan untuk anak kepala suku atau suku terdekat saja.
Dengan berbekal tekad yang kuat, segala hambatan yang menghalanginya untuk bersekolah dapat ia lalui dengan baik. Adanya persaingan dengan teman sedesa dan perjuangan guru yang ingin memasukkan denias ke sekolah benar-benar mengharukan. Sikap yang sangat patut dijadikan teladan, bahwa rakyat miskin harus dibantu untuk melanjutkan sekolah, bukan untuk memperbudak mereka.
Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias.